MAKALAH
HADIS-HADIS BKI
“DOSA”
Dosen
Pembimbing:
Disusun oleh:
Kelompok: 6
Linda
Mutiara
|
:
1341040081
|
Muhamad
Adha Dinata
|
:
1341040150
|
M.Meimbang
Khusnul Hotma Akbar
|
:
1341040064
|
Nisa
noviana
|
:
1341040078
|
Narulita
dwi stevani
|
:
1341040090
|
FAKULTAS
DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN
BIMBINGAN KONSELING ISLAM
IAIN
RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat allah SWT yang telah menjadikan setiap insane sederhana ini sebagai khalifah
di bumi. Sholawat teriring salam semoga
selalu terlimpah kepada rasulullah SAW. Beserta keluarga, sahabat dan seluruh
umat islam.
Terselesaikannya
penulisan makalah “HADIS-HADIS BKI” yang membahas tentang “DOSA” ini tidak
lepas dari keterlibatan berbagai pihak. Oleh karna itu, penulis mengucapkan
terimakasih sedalam-dalamnya atas semua
kontribusi semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Makalah
ini di sajikan disamping sebagai pemenuhan tugas mata kuliah, makalah ini juga
disajikan guna menambah wawasan penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Penulis
menyadari makalah ini masih sukar dikatakan sempurna maka dari itu penulis
mengharapkan kritik serta saran sebagai pemacu untuk pembuatan makalah
selanjutnya.
Bandar lampung, 07
Mei 2014
Penulis,
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A.
Latar
belakang................................................................................................ 1
B.
Tujuan
Penulisan............................................................................................ 1
C.
Rumusan
Masalah..........................................................................................
D.
Ruang
Lingkup............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 2
A.
Pengertian
Dosa.............................................................................................. 2
B.
Macam-macam
Dosa...................................................................................... 2
C.
Macam-macam
Dosa Kecil............................................................................ 3
D.
Macam-macam
Dosa Besar........................................................................... 4
BAB III PENUTUP................................................................................................... 8
A.
Kesimpulan
.................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang
muslim diharuskan menjahui perilaku tercela. Mengerjakan perilaku tercela akan
mendatanklan dosa dan siksaan dari Allah SWT. Bahasan tentang dosa akan
dikemukakan dalam uraian berikut ini.
B. Tujuan Penulisan
1.
Menjelaskan
pengertian Dosa
2.
Menjelaskan
macam-macam dosa.
3.
Menjelaskan
contoh-contoh perbuatan dosa
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dosa ?
2. Apa saja macam-macam dosa ?
3. Apa saja contoh-contoh perbuatan dosa ?
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup makalah ini adalah hanya sebatas Perbuatan Tercela
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Dosa
Dosa adalah perbuatan yang melanggar ketentuan Allah dan Rasul-Nya atau perbuatan yang melanggar ketentuan Al-Quran dan Sunnah Rasul. Secara psikologoi dosa adalah sesuatu yang terasa salah da;am hati apabila kita mengerjakannya dan tidak senang atau takut jika ada orang lain yang mengetahuinya.
Secara psikologi, dosa adalah suatu yang terasa salah dalam hati apabila kita mengerjakannya dan kita takut jika ada orang lain yang mengetahuinuya.
B. Macam-macam Dosa
Dosa terbagi menjadi beberapa macam
menurut sumber, sasaran, dan beratnya pelanggaran.
a. Menurut Sumbernya
Menurut sumbernya, dosa terbagi
menjadi dosa dalam hati, dosa lisan, dan dalam perbuatan.
- Dosa dalam hati
Contoh dosa dalam hati adalah syirik, hasad (dengki), iri, bakhil, takabur, ujub, dan suuzan.
- Dosa dalam hati
Contoh dosa dalam hati adalah syirik, hasad (dengki), iri, bakhil, takabur, ujub, dan suuzan.
- Dosa Lisan
Contoh dosa lisan adalah sumpah palsu, berdusta, memfitnah, mengadu domba, membual, mencaci maki, mengejek dan menghina.
Contoh dosa lisan adalah sumpah palsu, berdusta, memfitnah, mengadu domba, membual, mencaci maki, mengejek dan menghina.
- Dosa Perbuatan
Contoh dosa perbuatan adalah mencuri, berzina, membunuh, mendurhakai orang tua, berbuat zalim, menyakiti fisik orang lain.
Contoh dosa perbuatan adalah mencuri, berzina, membunuh, mendurhakai orang tua, berbuat zalim, menyakiti fisik orang lain.
b. Menurut sasaranya
Menurut sasaranya, dosa terbagi menjadi
dosa terhadapdiri sendiri, terhadap orang lain dan dosa terhadap Allah.
- Dosa terhadap diri sendiri
Contoh dosa terhadap diri sendiri adalah bakhil, takabur, ujub, dan bunuh diri.
Contoh dosa terhadap diri sendiri adalah bakhil, takabur, ujub, dan bunuh diri.
- Dosa terhadap Orang lain
Contoh dosa terhadap orang lain adalah membunuh, mencuri, menzalimi, menyakiti orang lain,memfitnah, mengadu domba, dan mendurhakai orang tua.
Contoh dosa terhadap orang lain adalah membunuh, mencuri, menzalimi, menyakiti orang lain,memfitnah, mengadu domba, dan mendurhakai orang tua.
- Dosa terhadap Allah.
Contoh dosa terhadap Allah adalah syirik, tidak mengerjakan sholat lima waktu, dan tidak berpuasa.
Contoh dosa terhadap Allah adalah syirik, tidak mengerjakan sholat lima waktu, dan tidak berpuasa.
c. Menurut Berat pelanggaranya.
Menurut beratnya pelanggaran, dosa
terbagi menjadi dosa kecil dan dosa besar.
- Dosa Kecil
Dosa kecil adalah pelanggaran hokum atas perbuatan yang tidak dirinci bahwa pelanggaran tersebut adalah perbuatan dosa besar. Contoh : Melihat sesuatu yang dilarang dan berbohong. Menurut sebagian ulama, dosa kecil yang dilakukan terus menerus dapat dinilai sama dengan dosa besar.
Dosa kecil adalah pelanggaran hokum atas perbuatan yang tidak dirinci bahwa pelanggaran tersebut adalah perbuatan dosa besar. Contoh : Melihat sesuatu yang dilarang dan berbohong. Menurut sebagian ulama, dosa kecil yang dilakukan terus menerus dapat dinilai sama dengan dosa besar.
-
Dosa Besar
Dosa besar adalah pelanggaran hukum atas perbuatan yang telah ditentukan,
seperti musyrik, mendurhakai orang tua, bersaksi palsu, bunuh diri, membunuh
orang lain, mencuri, merampok dan berzina.
C. Macam-macam Dosa kecil
Dosa kecil yang menjadi besar
Yaitu dosa kecil yang dilakukan terus menerus.
Rasulullah bersabda: tidak ada dosa kecil apabila dilakukan dengan terus menerus dan tidak ada dosa besar apabila disertai dengan istighfar. Allah juga berfirman: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran [3]: 135)
-Menganggap remeh akan dosa.
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya seorang mu’min dalam melihat dosanya, bagaikan seorang yang berada di puncak gunung, yang selalu khawatir tergelincir jatuh. Adapun orang fasik dalam melihat dosanya, bagaikan seseorang yang dihinggapi lalat dihidungnya, maka dia usir begitu saja.” (HR. Bukhori Muslim)
-Bergembira dengan dosanya.
Allah berfirman: “Dan apabila dikatakan kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.” (QS. Al Baqarah [2]: 206)
-Merasa aman dari makar Allah.
Allah berfirman: “Apakah tiada kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tiada menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. Al Mujadilah [58]: 7)
-Terang-terangan dalam berbuat maksiat.
Rasulullah bersabda: “Semua ummatku akan diampunkan dosanya kecuali orang yang mujaharah (terang-terangan dalam berbuat dosa) dan yang termasuk mujaharah adalah: Seorang yang melakukan perbuatan dosa di malam hari, kemudian hingga pagi hari Allah telah menutupi dosa tersebut, kemudian dia berkata: wahai fulan semalam saya berbuat ini dan berbuat itu. Padahal Allah telah menutupi dosa tersebut semalaman, tapi di pagi hari dia buka tutup Allah tersebut.” (HR. Bukhori Muslim)
Yang melakukan perbuatan dosa itu adalah seorang yang menjadi teladan.
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang memberi contoh di dalam Islam dengan contoh yang jelek, dia akan mendapat dosanya dan dosa orang yang mengikutinya setelah dia tanpa dikurangi dosa tersebut sedikitpun.” (HR. Muslim)
D. Macam-macam Dosa Besar
Rasulullah bersabda: tidak ada dosa kecil apabila dilakukan dengan terus menerus dan tidak ada dosa besar apabila disertai dengan istighfar. Allah juga berfirman: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran [3]: 135)
-Menganggap remeh akan dosa.
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya seorang mu’min dalam melihat dosanya, bagaikan seorang yang berada di puncak gunung, yang selalu khawatir tergelincir jatuh. Adapun orang fasik dalam melihat dosanya, bagaikan seseorang yang dihinggapi lalat dihidungnya, maka dia usir begitu saja.” (HR. Bukhori Muslim)
-Bergembira dengan dosanya.
Allah berfirman: “Dan apabila dikatakan kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.” (QS. Al Baqarah [2]: 206)
-Merasa aman dari makar Allah.
Allah berfirman: “Apakah tiada kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tiada menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. Al Mujadilah [58]: 7)
-Terang-terangan dalam berbuat maksiat.
Rasulullah bersabda: “Semua ummatku akan diampunkan dosanya kecuali orang yang mujaharah (terang-terangan dalam berbuat dosa) dan yang termasuk mujaharah adalah: Seorang yang melakukan perbuatan dosa di malam hari, kemudian hingga pagi hari Allah telah menutupi dosa tersebut, kemudian dia berkata: wahai fulan semalam saya berbuat ini dan berbuat itu. Padahal Allah telah menutupi dosa tersebut semalaman, tapi di pagi hari dia buka tutup Allah tersebut.” (HR. Bukhori Muslim)
Yang melakukan perbuatan dosa itu adalah seorang yang menjadi teladan.
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang memberi contoh di dalam Islam dengan contoh yang jelek, dia akan mendapat dosanya dan dosa orang yang mengikutinya setelah dia tanpa dikurangi dosa tersebut sedikitpun.” (HR. Muslim)
D. Macam-macam Dosa Besar
Dosa Besar yaitu dosa yang
disertai ancaman hukuman di dunia, atau ancaman hukuman di akhirat. Abu Tholib
Al-Makki berkata: Dosa besar itu ada 17 macam.
Ø 4 macam di hati, yaitu: Syirik, Terus menerus berbuat maksiat, Putus
asa, Merasa aman dari siksa Allah.
Ø 4 macam pada lisan, yaitu: Kesaksian palsu, Menuduh berbuat zina pada
wanita baik-baik, Sumpah palsu, mengamalkan sihir.
Ø 3 macam di perut yaitu: Minum Khamer, memakan harta anak yatim, memakan
riba.
Ø 2 macam di kemaluan yaitu: zina, Homo seksual.
Ø 2 macam di tangan yaitu: membunuh, mencuri.
Ø 1 di kaki, yaitu lari dalam peperangan.
Ø 1 di seluruh badan, yaitu durhaka terhadap orang tua.
Dosa kecil.Yaitu dosa-dosa yang tidak tersebut diatas.Dosa kecil yang
menjadi besar yaitu:
- Dilakukan terus menerus. Rasulullah bersabda: tidak ada dosa kecil apabila dilakukan dengan terus menerus dan tidak ada dosa besar apabila disertai dengan istighfar. Allah juga berfirman: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran [3]: 135)
- Menganggap remeh akan dosa. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya seorang mu’min dalam melihat dosanya, bagaikan seorang yang berada di puncak gunung, yang selalu khawatir tergelincir jatuh. Adapun orang fasik dalam melihat dosanya, bagaikan seseorang yang dihinggapi lalat dihidungnya, maka dia usir begitu saja.” (HR. Bukhori Muslim)
- Bergembira dengan dosanya. Allah berfirman: “Dan apabila dikatakan kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) nerakaJahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk buruknya.” (QS. Al Baqarah [2]: 206)
- Merasa aman dari makar Allah. Allah berfirman: “Apakah tiada kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri: “Mengapa Allah tiada menyiksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. Al Mujadilah [58]: 7)
- Terang-terangan dalam berbuat maksiat. Rasulullah bersabda: “Semua ummatku akan diampunkan dosanya kecuali orang yang mujaharah (terang-terangan dalam berbuat dosa) dan yang termasuk mujaharah adalah: Seorang yang melakukan perbuatan dosa di malam hari, kemudian hingga pagi hari Allah telah menutupi dosa tersebut, kemudian dia berkata: wahai fulan semalam saya berbuat ini dan berbuat itu. Padahal Allah telah menutupi dosa tersebut semalaman, tapi di pagi hari dia buka tutup Allah tersebut.” (HR. Bukhori Muslim)
- Yang melakukan perbuatan dosa itu adalah seorang yang menjadi teladan. Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang memberi contoh di dalam Islam dengan contoh yang jelek, dia akan mendapat dosanya dan dosa orang yang mengikutinya setelah dia tanpa dikurangi dosa tersebut sedikitpun.” (HR. Muslim).
Tujuh Macam Dosa Besar
Rasulullah Saw. bersabda :
اِجْتَنِبُواالسَّبْعَ الْمُوْ
بِقَاتِ اَلشِّرْكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِىْ حَرَّمَ
اللهُ اِلاَّ بِالْحَقِّ وَاٰكِلُ الرِّبَا وَاٰكِلُ مَالِ الْيَتِيْمِ
وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْ فَ الْمُحْصَنَا تِ الْغَا فِلاَ تِ
الْمُؤْ مِنَا تِ. ﴿ رواه البخار ى و مسلم. ﴾
Artinya :
Jauhilah tujuh macam dosa yang
bertingkat - tingkat (besar), diantaranya ialah
1. Mempersekutukan Allah
2. Sihir
3. Membunuh diri yang diharamkan Allah kecuali dengan hak
4. Makan harta riba
5. Makan harta anak yatim
6. Lari dari peperangan
7. Menuduh wanita yang berimana yang tidah tahu menahu dengna perbuatan buruk
dengan apa yang difitnakan kepadanya. (HR Bukhari
dan Muslim).
Seorang ulama’ Ahlul Bait Abu
Abdillah Ja’far bin Muhammad Shadiq merinci dasa-dosa besar sebagai berikut:
a. Pertama syirik kepada Allah swt. Tentang hal ini Allah swt berfirman, yang artinya
:
“Sesungguhnya, A/lah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dike hendaki-Nya”(an Nisaa’:4S).
“… Sesungguhnya, orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka
pasti Allah mengharamkan kepadanya surga (al-Maa’idah:72)”.
b. Keduaadalah berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah swt. Allah swt berfirman
mengenai hal ini:
“… Sesungguhnya, tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum
yang kafir.‘ (Yusuf: 87)”.
c. Ketigaadalah merasa aman dari ancaman Allah swr. Allah swt berfirman tentang hal
ini,
“… Tiadalah yang merasa aman dari azab A/lah kecua/i orang-orang yang
merugi.‘(al-A’raaf: 99)”.
d. Keempat adalah berbuat durhaka kepada kedua orang tua. Karena,Allah swr menyifati
orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar
syaqiy ‘orang yang sombong lagi celaka’. Tentang hal ini Allah swt
berfirrnan.
“‘Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang
sombong lagi celaka. ‘(Maryam: 32)”.
e. Kelimaadalah membunuh. Tentang hal ini Allah swt berfirman,
“‘Dan, barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja,maka
balasannya ialah jahannam, kekal ia di dalamnya……..
‘(an-Nisaa’: 93)”.
f. Keenamadalah menuduh wanita baik-baik berbuat zina. Tentang hal ini Allah SWT
berfirman,
“‘Sesunggubnya, orang-orangyang menudub wanita-wanita yang baik-baik, yang
lengab lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akbirat,
dan bagi mereka azab yang besar.’(an-Nuur: 23)
g. Ketujuh adalah memakan riba. Tentang hal ini Allah SWT berfirman,
“Orang-orangyang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila ‘(al-Baqarah: 275)”
h. Kedelapanadalah lari dari medan pertempuran. Maksudnya, saat kaum muslimin diserang
oleh musuh mereka, dan kaum muslimin maju mempertahankan diri dari serangan
musuh itu, kemudian ada seorang muslim yang melarikan diri dari pertempuran
itu. Tentang hal ini Allah SWT berfirman,
“Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali
berbelok untuk (siasat) perang atau bendak menggabungkan diri dengan pasukan
yang lain, maka sesunggubnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari
Allab, dan tempatnya ialah neraka jabannam.Dan, amat buruklab tempat
kembalinya.‘(al-Anfaal: 16)”
i. Kesembilanadalah memakan harta anak yatim. Tentang hal ini Allah SWT berfirman,
“Sesunggubnya, orang-orangyang memakan barta anakyatim secara zalim,
sebenarnya mereka itu menelan api sepenub perutnya dan mereka akan masuk ke
dalam api yang menyala-nyala (neraka). ‘(an-Nisaa
‘: 10)”,
j. Kesepuluhadalah berbuat zina. Tentang hal ini Allah SWT berfirman,
“Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan)
dosanya, (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada bari kiamat dan dia
akan kekal dalam azab itu… ‘(al-Furqaan: 68-69)”.
Tentang menyembunyikan persaksian,
adalah seperti difirmannkan oleh Allah SWT.,
“Dan janganlab kamu (para
saksi) menyembunyikan persaksian. Dan, barangsiapa yang menyembunyikannya maka
sesunggubnya ia adalab orang yang berdosa batinya‘.
(al-Baqarah: 283)”.
k. Kesebelasadalah sumpah palsu, yaitu jika seseorang bersumpah untuk melakukan
sesuatu perbuatan, namun ternyata ia tidak melakukan perbuatan itu. Atau, ia
bersumpah tidak akan me1akukan sesuatu perbuatan, namun nyatanya ia kemudian
me1akukan perbuatan itu. Tentang ha.l ini Allah SWT berfirman.
“Sesungguhnya, orang-orang
yang menukar janji( nya ckngan) Allah dan sumpah-sumpah mereka ckngan harga
yang sedikit, mereka itu tidak rnendapat bagian (pahala) di akhirat, dan Allah
tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada
han kiamat dan tidak (pula) akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yangpedih.
“(Ali Imran: 77)”.
L Kedua belas adalah berbuat khianat (curang) atas harta rampasan perang. Tentang hal ini Allah SWT berfirman.
“Barangsiapa yang berkhianat (curang) clalam urusan rampasan perang itu,
maka pada han kiamat ia akan clatang membawa apa yang dikhianatkannya itu ‘(Ali Imran: 161)”.
m. Ketigabelas adalah meminum khamar
(minuman keras). Tentang hal ini Allah SWT berfirman.
“Sesungguhnya (meminum) khamar, ber1judi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan
Maka,jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan (al-Maa ‘idah: 90)”.
n.
Keempat belas adalah meninggalkan shalat.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman.
“ Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?’ Mereka menjawab,
‘Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat.” (alMuddatstsir: 42-43).
o.
Kelima belas adalah melanggar perjanjian
dan memutuskan tali silaturahmi. Karena, tali silaturahmi adalah salah satu
ikatan yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk disambung. Tentang hal iniAllah
SWT berfirman,
“(Yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian
itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkanAllah (kepada mereka) untuk
menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi.Mereka itulah orang-orang
yang rugi.‘(al-Baqarah: 27)”
Dengan demikian, semua
perbuatan dosa tadi adalah bagian dari dosa besar, sesuai dengan keterangan
nash Al-Qur’an. Dan, masing-masing dosa besar tadi mengandung hikmah, seperti
yang diungkapkan oleh Ja’far Shadiq Saat ia ditanya oleh Ibnu Ubaid tentang apa
itu dosa besar, Ja’farShadiq dengan percaya diri menjawabnya dengan urutan
seperti tadi. Penyebutan urutan tadi pun diungkapkannya dengan tanpa perlu
berpikir lama, yang menunjukkan bahwa masa1ah ini te1ah tertanam dalam otaknya,
apalagi jika disadari bahwa ayat-ayat itu terdapat secara acak dalam pelbagai
surah dalam A Qur’an.Sehingga, untukmenyebutkannya ia harus mengutip dan
mengtip dan mengumpulkannya dari sana-sini. Hal ini juga menunjukkan bahwa ia
benar-benar te1ah mendalami rahasia srahasia kandungan Al-Qur’ an.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Dosa adalah perbuatan yang melanggar ketentuan Allah dan Rasul-Nya atau perbuatan yang melanggar ketentuan Al-Quran dan Sunnah Rasul.
- Dosa terbagi menjadi beberapa macam menurut sumber, sasaran, dan beratnya pelanggaran.
- bebarapa contoh perbuatan dosa besar adalah, yaitu mencuri dan merampok, membunuh perbuatan asusuila, dan pelanggaran hak asasi manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri.
2007. Pendidikan Agama islam XI. Jakarta : Erlangga
Drs. Margiono, M.Pd, Drs. Junaidi Anwar, Dra Latifah. 2007. Pendidikan Agama Islam 2. Jakarta : Yudistira
Khuslan Haludhi, Abdurrohim Sa’id. 2008. Agama Islam 2. Malang : Tiga Serangkai
Aminudin, H.pardi Yatim, Muhamad Suyono H.S, Slamet Abidin. 2004. Pendidikan Agama Islam 2. Jakarta : Bumi Aksara
Abdullah, Taufik. 2008. Pendidikan Agama Islam XI. Bandung : Grafindo
Drs. Margiono, M.Pd, Drs. Junaidi Anwar, Dra Latifah. 2007. Pendidikan Agama Islam 2. Jakarta : Yudistira
Khuslan Haludhi, Abdurrohim Sa’id. 2008. Agama Islam 2. Malang : Tiga Serangkai
Aminudin, H.pardi Yatim, Muhamad Suyono H.S, Slamet Abidin. 2004. Pendidikan Agama Islam 2. Jakarta : Bumi Aksara
Abdullah, Taufik. 2008. Pendidikan Agama Islam XI. Bandung : Grafindo
Muhammad Mustafa imarah, saripati hadist Al-bukhari, (Jakarta:Pustaka
Al-Kautsar), 2002.
Ghoffar Abdul, EM, saripati hadist Al-bukhari, (Jakarta:pustaka
Al-kausar), 2002.
Qardhawi Yusuf, Sunnah Rasul Sumber Ilmu pengetahuan dan
Peradaban, (Jakarta:Gema Insani Press), 1998.