MAKALAH
SEJARAH DAKWAH
“POLA
DAKWAH DI ASIA BARAT DAN POLA DAKWAH DI ASIA TENGAH”
DOSEN
PEMBIMBING: Drs. Abdul Syukur, M.Ag
Disusun oleh:
Kelompok:
Linda
Mutiara :1341040081
M.Ali
Arifin
:1341040130
Muhamad
Adha Dinata :1341040150
FAKULTAS
DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN
BIMBINGAN KONSELING ISLAM
IAIN
RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN
2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat allah SWT yang telah menjadikan setiap insane sederhana ini sebagai khalifah
di bumi. Sholawat teriring salam semoga
selalu terlimpah kepada rasulullah SAW. Beserta keluarga, sahabat dan seluruh
umat islam.
Terselesaikannya
penulisan makalah “SEJARAH DAKWAH” yang membahas tentang “POLA DAKWAH DI ASIA
BARAT DAN POLA DAKWAH DI SIATENGAH” ini tidak lepas dari keterlibatan berbagai
pihak. Oleh karna itu, penulis mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya atas semua kontribusi semua
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Makalah
ini di sajikan disamping sebagai pemenuhan tugas mata kuliah, makalah ini juga
disajikan guna menambah wawasan penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Penulis
menyadari makalah ini masih sukar dikatakan sempurna maka dari itu penulis
mengharapkan kritik serta saran sebagai pemacu untuk pembuatan makalah
selanjutnya.
Bandar
lampung, 07 Mei 2014
Pemakalah
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A.
Latar
belakang masalah................................................................................. 1
B.
Rumusan
masalah.......................................................................................... 2
C.
Tujuan
penulisan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3
A.
Pola
Dakwah di Asia Barat........................................................................... 3
B.
Beberapa
tokoh Perkembangan Dakwah di Asia Barat............................. 5
C.
Pola
Dakwah di Asia Tengah........................................................................ 9
D.
Hasil-
Hasil Dakwah....................................................................................... 11
E.
Pola
Perkembangan di Asia Tengah............................................................. 11
BAB III PENUTUP................................................................................................... 13
A.
Kesimpulan
..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 14
BAB I
PENDAHULUAN
Penyebaran islam tidak terlepas dari
peran Rosulullah yang mendapat wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril di Gua
Hira beberapa kilometer dari utara mekah.Dalam wahyu yang pertama, dia belum
diperintah untuk menyeru manusia kepada suatu agama. Dengan penantian turunnya
wahyu yang kedua nabi sering datang ke gua Hira. Dalam keadaan menanti itulah
turun wahyu berbunyi sebagai berikut “ Hai orang-yang berselimut, bangun dan
beri ingatlah. Hendaklah engkau besarkan Tuhannmu, dan bersihkan pekainmu,
tinggalkanlah perbuatan dosa, dan janganlah engkau memberi (dengan maksud)
memperoleh balasan yang lebih banyak, dan untuk memenuhi (perintah)Tuhanmu
bersabarlah “ (Al-Muddatstsir:1-7).
Dengan turunnya perintah itu datang, muilailah Rosullulah berdakwah yang yang mula-mulanya secara sembunyi-sembunyi kepada keluarganya.dan kalangan sahabatnya. Langkah dakwah selanjutnya yang diambil nabi Muhamad Saw adalah menyeru mesyarakat umum dengan terang-terangan baik golongan bangsawan atau dari hamba sahaya.
.
Dalam perjalanan dakwahnya Rosul benyak sekali tantangan dari kaum Quraisy yang tidak senang dengan dakwahnya nabi itu. Lalu nabi pindah ke Madinah dan nabi diterima oleh penduduk Madinah. Dalam sejarah Negara Madinah ini memang banyak terjadi peperangan sebagai upaya kaum muslimin mempertahankannya diri dari serangan musuh. Perang pertama yang sangat menentukan masa depan Negara islam ini adalah perang Badar.
Dalam perjalanan dakwahnya Rosul benyak sekali tantangan dari kaum Quraisy yang tidak senang dengan dakwahnya nabi itu. Lalu nabi pindah ke Madinah dan nabi diterima oleh penduduk Madinah. Dalam sejarah Negara Madinah ini memang banyak terjadi peperangan sebagai upaya kaum muslimin mempertahankannya diri dari serangan musuh. Perang pertama yang sangat menentukan masa depan Negara islam ini adalah perang Badar.
Dalam sejarah perjalanan nabi ini disamping sebagai pemimpin agama, juga seorang negarawan, pemimpin politik dan administrasi yang cakap. Hanya dalam waktu sebelas tahun menjadi pemimpin politik, beliau berhasil menundukan seluruh jazirah Arab ke dalam kekuasaannya.
Setelah nabi Muhamad SAW wafat dan mungkin beliau tidak meninggalkan wasiat siapa yang harus menggantikan dirinya sebagai pemimpin politik umat setelah beliau wafat. Jungkin nabi memberikan keluluasan kepada umat islam sendiri untuk memilih sendiri siapa yang akan memimpi mereka. Sejumlah kaum Muhajirin dan kaum Anshor mengadakan musyawarah untuk menentukan siapa yang akan menggantikan rosul selanjutnya, musyawarah berjalan dengan sangat alot karena masing-masing pihak berhak untuk menjadi pemimpin umat islam. Namun dengan semangat Ukhuwah Islamiayah yang tinggi akhirnya Abu Bakar terpilih. Inilah kalifah pertama yang memimpin umat islam. Kekhalifan ini di sebut kekhalifahan Rasydah.
B. RUMUSAN MASALAH
Rancangan struktur pembahasan
makalah pada makalah ini denagn melihat beberapa sumber liberatur yang memuat hal
terkait dengan judul makalah adalah sebagai berikut:
1.Bagaimana pola Dakwah di Asia Barat dan Tengah
2.Bagai mana pola Perkembangan Bakwah di Asia Barat
dan Tengah
C. TUJUAN
PENULISAN
Menyangkut rumusan masalah yang telah di cantumkan di atas, maka makalah
ini disusun dengan tujuan membahas dan memberikan penjelasan mengenai hal
sebagai berikut:
1. Pola Dakwah
di Asia Barat dan tengah
2. Pola
Perkembangan Dakwah di Asia Barat dan Asia Tengah
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
POLA DAKWAH
DI ASIA BARAT
Khalifah Abu Bakar mempersiapkan
dakwah untuk menyebarkan aga islam di wilayah Asia Barat. Sungguh kondisi
Jazirah Arab sebagai pusat pemerintahan islam (pusat pergerakan dakwah)
tempatnya dimadinah, dalam keadaan masih kacau antara lain akibat pengakuan
nabi palsu di kalangan umat islam dan
perang riddah.
Proses dakwah islam atau penyebaran
islam di asia barat lebih menggunakan pendekatan politik, sehingga khalifah Abu
Bakar yang sekaligus berperan sebagai
da’I melakukan dakwah dengan cara ekspansi yakni melakukan perluasan
wilayah kekuasaan sekaligus perluasan dakwah dengan sasaran di Asia Barat.
Dalam proses dakwah dengan menggunakan pendekatan ekspansi(futuhat), pemerintahan Abu Bakar berhasil menaklukan daerah-daerah
dikawasan Asia Barat seperti Syiria,Persia, AfrikaUtara, Mesir dabn Bizantium.
Ada
beberapa factor yang memungkinkan perluasan wilayah di Asia Barat, antara lain:
1. Semangat
keagamaan umat islam pada masa itu, seperti Khalid bin Walid berdakwah karena
mengharapkan pahala, syi’ar islam dan islam dapat bertahan serta berkembang di
muka bumi.
2. Perasaan
bangga sebagai bangsa Arab terhadap cita-cita nasional sebagai factor daya
tarik terhadap kemungkinan untuk memperoleh harta rampasan didalam peperangan
dan untuk merubah kondisi geografis yang tandus dan kemiskinan menjadi kaya
raya seperti di Persia, Syiria dan Mesir.
3. Penaklukan
para penguasa(raja-raja)untuk menganut islam dengan pendekata politik dan
kekuasaan peperangan Qadariah di Palestina dan sebelah selatan Syiria dimana
tentara Persiadibawah pimpinan Raja Rustam dikalahkan total, sehingga banyak
orang-orang Kristen dari suku-suku Badui yang mendiami kedua belah sisi sungai
Eufrat datag menghadap pimpinan pasukan islam dan mereka mengikrarkan masuk
islam.
4. Toleransi
umat terhadap pemeluk agam lain (Kristen) dimana islam disebar luaskan dengan
cara-cara yang lemah lembut(persuasif) walaupun terkadang tindakan
kekerasan(koersif) juga tidak dapat dihindari, tetapi islam menempatkan
kebersamaan hak sesama manusia dengan
sikap toleran. Diantarnya yang
menyebabkan kaum Kristen masuk islam, terjadinya terus menerus pertentangan
antar sekte yaitu kaum Ortodoks,
Nestoria, Euthichia, dan Yachobiasaling bemusuhan secara keji dan mereka
mendambakan perdamaian serta memeluk agama
yang damai: islam dalam pandangan mereka di sebarkan dengan cara-cara damai dan
toleran.
Orang-orang Kristen penduduk asli
pasti lebih senang kepada pemerintahan islam dari pada pemerintahan tentara
salib, Yerussalem akhirnya dan selama-lamanya jatuh ketangan muslimin pada
tahun 1244. Penduduk Palestina yang beragama Kristen tampak menyambut pemerintahan baru dan itu
dengan diam-diam senang hati mengatakan tunduk kepada kaum muslimin.
Menurut J.H.Krause bahwa perasaan
orang sama tentanga terjaminnya keamanan kehidupan beragama dibawah pemerintaa islam, telah mendorong pula banyak
orang-orang Kristen di Asia kecil, menyambut gembira kemenanga pasukan Saljuk
Turki dan memandangnya sebagai pembebas dari kungkungan Bizantium yang di benci
oleh kaum Kristen.
Penyebaran Islam dengan pendekatan politik dan dilakukan dengan cara-cara
persuasif, toleran dan kondisional, dakwah islam meluas kedaerah-daerah
Armenia, Georgia, Rusia, Ubichistan, Daghistan, dan daerah-daerah lain
dikawasan wilayah Asia Barat, islam berkembang terus pada tahun 1864 dan
tahun-tahun selanjutnya umat Kristen berbondong-bondong masuk islam, sehingga
gereja Ortodoks yang sadar akan ancaman ini mendirikan suatu perhimpunan
berusaha membagi-bagikan bahan diantara anggota-anggotanya dengan membendung
pengaruh islam.
Paparan sejarah dakwah di Asia Barat mulai pada masa Khulafa
Al-Rasyidin sebagai pelaku dakwah institusional melalui lembaga khilafa makin
berkembang di Asia Barat. Perkembangan islam di asia barat sebagai pengaruh
dakwah pada masa-masa selanjutnya yang diteruskan umat islam dibawah
kepemimpinan islam hingga abad ke-19. Islam terus berkembang diwilayah asia
barat.
Namun demikian, pemerintahan Kristen
membendung proses islamisasi yang terjadi dengan berbagai pendekatan seperti pendekatan ekonomi. Akan tetapi,
proses islamisasi dalam pengertian konversi kepada islam dari agama
Kristen dengan pendekatan
politik(kekuasaan) atau kolektivitas dengan cara persuasive lebih menyentuh
jiwa kaum Kristen di Asia Barat memeluk islam dengan penuh kesadaran dan
senang hati serta mereka merasa aman dan terjamin keamanannya. Namun demikian,
masuknya seseorang atau sekelompok Kristen atas dasar kesadaran bukan tekanan
politik akan lebih menjiwai mereka sebagai pemeluk islam.
Beberapa
tokoh perkembangan Islam di Asia barat yaitu sebagai berikut:
1. Islam
masa Khalifah Rasyidah
Perkembangan islam setelah
Rosullulah wafat dijalankan oleh penggantinya yaitu masa kekhalifahan Rasyidah.
Berdasarkan hasil musyawarah terpilihlah Abu Bakar sebagai Khalifah pengganti
Rosul dan semua pihak menerima dan membaitnya.
2. Islam Masa Khalifah Abu Bakar (632-634 M)
Abu Bakar menjadi Khalifah hanya dua tahun.
Pada tahun 634 M ia meninggal. Dengan masa pemerintahannya yang singkat itu
beliau menghabiskan untuk menyelesaikan soal dalam negerinya terutama tentang
hal yang ditimbulkan oleh suku-suku Arab yang tidak mau tuntuk pada
pemerintahan Madinah. Hal ini timbul akibat adanya perjanjian yang dibuat oleh
nabi Muhamad, oleh karena nabi Muhamad sudah meninggal maka dengan sendirinya
perjanjian itu batal . Pertentangan ini sangat membahayakan agama dan
pemerintahan Abu Bakar sendiri. Dengan perang Riddah (Perang melawan ke
murtadan) Abu bakar menyelesaikan persoalan ini. Khalid ibn Walid adalah
Jenderal yang banyak berjasa dalam perang Riddah ini
.
Kekuasaan yang
dijalankan oleh Kekhalifahan Abu Bakar bersifat sentral sama dengan apa yang
dijalankan oleh Rosullulah. Kekuasaan legeslatif, eksekutif dan Yudikatif
terpusat di tangan khalifah. Selain hal pemerintahan yang dijalankan tapi juga
melaksanakan hukum
3. Penyebaran Islam Masa Khalifah Abu Bakar
3. Penyebaran Islam Masa Khalifah Abu Bakar
Setelah mnyelesaikan urusan dalam negerinya,
pemerintah Abu Bakar mengririm kekuatannya ke luar Arabia. Khalid ibn Walid
dikirim ke Irak dan bisa menguasai Al- Hirah di tahun 634 M ke Syria dikirim
ekspedisi di bawah pimpinan empat jendaral yaitu:
• Abu Ubaidah
• Abu Ubaidah
• Amr Ibn Ash
• Yazid Ibn Abi Sufyan, dan
• Syurahbil
Abu
Bakar meninggal dunia, sedangkan pasukan islam mengancam Palestina Irak dan
kerajaan Hirah. Ia diganti oleh sahabatnya Umar bin Khatab, Umar dipilh dengan
cara musyawarah dengan pemuka agama.
4. Masa kekhalifahan Umar Ibn Khatab ( 634-644 M )
Pengangkatan Umar ibn Khatab sebagai
penggantinya dengan maksud untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan
dengan perpecahan dikalangan umat islam. Umar menyebut dirinya Kalifah
khalifati Rosulillah (pengganti dari pengganti Rosullulah). Ia juga mengenal
istilah Amir Al- Mu’min (Komandan orang-orang yang beriman).
Pada jaman Umar ekspansi pertama terjadi di ibu kota Syiria, Damaskus jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, tentara Binzantium kalah dipertempuran Yarmuk, Syiria jatuh dibawah kekuasaan islam. Syiria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah Amr ibn Ash dan ke Irak di bawah Sa;ad ibn Abi Waqqash. Ibu kota Mesir Iskandariyah ditaklukan tanhun 641 M .Al- Qadasyiah Sebuah kota dekat Hirrah di Irak jatuh tahun 639 di Irak jatuh tahun 639, dilanjutkan ke ibu kota Persia, Al-Madain yang jatuh tahun itu juga. Tahun 641 Mosul dapat dikusasai .
Pada jaman Umar ekspansi pertama terjadi di ibu kota Syiria, Damaskus jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, tentara Binzantium kalah dipertempuran Yarmuk, Syiria jatuh dibawah kekuasaan islam. Syiria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah Amr ibn Ash dan ke Irak di bawah Sa;ad ibn Abi Waqqash. Ibu kota Mesir Iskandariyah ditaklukan tanhun 641 M .Al- Qadasyiah Sebuah kota dekat Hirrah di Irak jatuh tahun 639 di Irak jatuh tahun 639, dilanjutkan ke ibu kota Persia, Al-Madain yang jatuh tahun itu juga. Tahun 641 Mosul dapat dikusasai .
Pada masa Umar
di wilayah kekuasaan islam meliputi:
• Jazirah arabiah
• Palestina
• Syiria
• persia
• mesir
Ini terjadi dengan cepat,Administrasi yang diatur Umar mencontoh administrasi yang berkembang terutama di Persia. Administrasi pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah propinsi yaitu:
• Mekah
• Madinah
• Syiria
• Jazirah
• Basrah
• Kufah
• Palestina
• Mesir
Departemen juga dipandang perlu didirikan.
Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif. Umar juga
mendidirikan baitul Mal, menempa mata uang, dan menciptakan tahun hijriah.Umar
memerintah selama 10 tahun (13-23 H / 634-644 M). Dia meninggal karena dibunuh
oleh seorang budak dari Persia bernama Abu Lulu’ah.
5. Masa Kekhalifahan Usman Ibn Afan (644-750)
Usman memermintah selama 12 tahun
(644-655M) dan berhasil menguasai Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian
yang tersisa dari Persia, Transoxania dan Tabaristan.
Pada paruh terakhir dan pimpinan Usman muncul perasaan tidak puas dan kecewa dikalangan umat islam. Usman memimpin kekhalifahan sangan berbeda dengan kepemimpinan Umar. Umar pada waktu itu diangkat dalam usia 70 tahun dia mempunyai sikap lembut.
Faktor yang menyebabkan kekecewaan dikalangan umat islam yaitu karena Usman mengambil kebijakan mengangkat keluarga dikedudukan tinggi. Sebenarnya Usman dalam pemerintahannya di dalam kekhalifahan hanya menyandang gelar khalifah tapi yang menjalankan pemerintahan adalah Marwan ibn Hakam. Usman seperti boneka dihadapan kerabatnya. Dia kurang tegas terhadap kesalahan bawahan. Kekkayaan Negara oleh Usman dibagi-bagikan kepada kerabatnya tanpa terkontrol.Walupun begitu, Usman berjasa dalam membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota, dia juga membangun mesjid-masjid dengan memperluas masjid nabi di Madinah. Akhirnya pada tahun 35 H / 655 M Usman di bunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari yang kecewa itu.
Pada paruh terakhir dan pimpinan Usman muncul perasaan tidak puas dan kecewa dikalangan umat islam. Usman memimpin kekhalifahan sangan berbeda dengan kepemimpinan Umar. Umar pada waktu itu diangkat dalam usia 70 tahun dia mempunyai sikap lembut.
Faktor yang menyebabkan kekecewaan dikalangan umat islam yaitu karena Usman mengambil kebijakan mengangkat keluarga dikedudukan tinggi. Sebenarnya Usman dalam pemerintahannya di dalam kekhalifahan hanya menyandang gelar khalifah tapi yang menjalankan pemerintahan adalah Marwan ibn Hakam. Usman seperti boneka dihadapan kerabatnya. Dia kurang tegas terhadap kesalahan bawahan. Kekkayaan Negara oleh Usman dibagi-bagikan kepada kerabatnya tanpa terkontrol.Walupun begitu, Usman berjasa dalam membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota, dia juga membangun mesjid-masjid dengan memperluas masjid nabi di Madinah. Akhirnya pada tahun 35 H / 655 M Usman di bunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari yang kecewa itu.
6. Masa Kekhalifahan Ali Ibn Thalib (656-661)
Ali memeintah hanya 6 bulan. Dalam
pemerintahannya sering terjadi pergolakan dan mungkin sangat labil. Ali memecat
gubernur yang diangkat oleh masa Kekhalifahan Usman. Ali menarik kembali tanah
yang dihadiahkan Usman kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatan
kepada Negara, dan kembali kepada sistem pajak tahunan seperti pada masa Umar.Tidak
lama setelah itu Ali ibn Thalib menghadapi pemberonatkan Thalhah Zubawir dan
Aisyah, karena Ali tidak mau menghukum para pembunuh Usman mereka menuntut bela
terhadap dawrah Usman yang telah ditunpahkan secara Dzalim. Ini dilaksanakan untnuk
menghindai perang. Ali mengajak Thalhah Zubair dan Aisyah untuk berunding
menyelesaikan itu dengan damai. Ajakan ini ditolak akhirnya terjadi pertempuran
yang hebat, perang ini dikenal dengan perang Jamal (Unta). Ali berhasil
mengalahakan lawannya Zubair dan Thalhah terbunuh ketika melarikan diri
sedangkan Aisyah din tawan dikirim ke Madinah.
Kebijakan –kebijakan Ali mengakibatkan banyak perlawanan dari gubernur Damaskus “ Mu’wiyah” yang didukung juga oleh sejumlah pejabat tinggi yang dulu mempunyai jabatan yang menghilang akibat diberhentikan oleh Ali. Setelah menyelesaikan konflik dengan Thalhah dan Zubair, lalu Ali brgerak ke Damaskus dengan jumlah yang besar tentara. Pasukan Ali bertemu dengan pasukan Mu’wiyah di Shifin dan dikenal dengan perang Shifin. Untuk mengakhiri perang ini dilaksanakan Tahhkim (arbitrasi) ini tidak menyelesaikan masalah bahkan timbul pihak ke tiga Al-Khawarj orang-orang yang keluar dari barisan Ali akhirnya pada pemerintahan Ali timbul tiga kekuatan politik yaitu Mu’awiyah, Syiah (pengikut Ali), Al-Khawarj yang keluar dari barisan Ali. Posisi Mu’wiyah semakin kuat, Pada tanggal 20 Ramadhan 40 H ( 660 M) Ali terbunuh oleh salah satu seorang anggota Khawarj, Kedudukan sebagai Khalifah diduduki anaknya yaitu Hasan selama beberapa bulan, kedudukan Hasan sangat lemah sementara kekuatan Mu’awiyah semakin kuat, kemudian Hasan membuat perjanjian damai, perjanjian ini diharapkan dapat mempersatukan umat islam kembali dalam satu kesatuan politik di bawah Mu’wiyah Ibn Abi Sufian. Perjanjian ini mengakibatkan Mu’awiyah menjadi penguasa yang absolute dalam islam. Tahun 41 H (661 M ) Tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah sabagai tahun jemaah (Am Jama’ah )
Dengan demikian berakhirlah apa yang disebut dengan masa Kekhalifahan Rasyidin, dan dimulailah kekuasaan Bani Umayah dalam sejarah politik Islam
Kebijakan –kebijakan Ali mengakibatkan banyak perlawanan dari gubernur Damaskus “ Mu’wiyah” yang didukung juga oleh sejumlah pejabat tinggi yang dulu mempunyai jabatan yang menghilang akibat diberhentikan oleh Ali. Setelah menyelesaikan konflik dengan Thalhah dan Zubair, lalu Ali brgerak ke Damaskus dengan jumlah yang besar tentara. Pasukan Ali bertemu dengan pasukan Mu’wiyah di Shifin dan dikenal dengan perang Shifin. Untuk mengakhiri perang ini dilaksanakan Tahhkim (arbitrasi) ini tidak menyelesaikan masalah bahkan timbul pihak ke tiga Al-Khawarj orang-orang yang keluar dari barisan Ali akhirnya pada pemerintahan Ali timbul tiga kekuatan politik yaitu Mu’awiyah, Syiah (pengikut Ali), Al-Khawarj yang keluar dari barisan Ali. Posisi Mu’wiyah semakin kuat, Pada tanggal 20 Ramadhan 40 H ( 660 M) Ali terbunuh oleh salah satu seorang anggota Khawarj, Kedudukan sebagai Khalifah diduduki anaknya yaitu Hasan selama beberapa bulan, kedudukan Hasan sangat lemah sementara kekuatan Mu’awiyah semakin kuat, kemudian Hasan membuat perjanjian damai, perjanjian ini diharapkan dapat mempersatukan umat islam kembali dalam satu kesatuan politik di bawah Mu’wiyah Ibn Abi Sufian. Perjanjian ini mengakibatkan Mu’awiyah menjadi penguasa yang absolute dalam islam. Tahun 41 H (661 M ) Tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah sabagai tahun jemaah (Am Jama’ah )
Dengan demikian berakhirlah apa yang disebut dengan masa Kekhalifahan Rasyidin, dan dimulailah kekuasaan Bani Umayah dalam sejarah politik Islam
.
B. POLA DAKWAH DI ASIA TENGAH
B. POLA DAKWAH DI ASIA TENGAH
Perjalanan dakwah islam ke Asia Tengah tidak
terlepas dari rntuhnya kerajaan Persia yang selama empat abad dapat
bertahan menghadapi ancaman imperium
Romawi dan Binzamtium, yang kini di warisi oleh kaum muslimin. Gerakan militer
dan pemerintahan Persia yang menganut Mahzab Zoroaster, gerakan islam mampu
menekan lembaga-lembaga keagamaan atau kepercayaan kaum Persia seperti Yahudi,
Kristen, Sabia, dan Zoroaster.
Kemenangan bangsa Arab(kaum muslimin)
pada abad ke-7 dalam gerakan dakwah islam, dipandang sebagai cahaya pembawa
kebenaran.
Orang-orang Zoroaster yang masuk islam pun tidak kurang menarik perhatian. Pola
perkembangan islam di asia tengah dengan pendekatan politik atau kolektivitas
dengan cara-cara tanpa kekerasan dan adanya sikap toleransi kaummuslimin,
sampai dewasa ini masih terdapat sekelompok kecil penganut majusi(penyembah
api) didaerah Persia. Namun, menjelang abad ke-8 Gubernur Khurasan telah member
bantuan kepada saman(bangsawan Balkh beragama Zoroaster) memeluk islam. Pada
tahun 873 agama majusi yang di anut masyarakat Laut Kaspia berpindah kepada
agama islam.
Namun islam yang dikembangkan oleh bangsa muslimin
Persia memberikan pengaruh bagi sebagian kaum muslimin di asia tengah menganut
ajaran Syi’ah dengan mempercayai paham Mahdi.
Islamisasi di
Asia Tengah menurut makalah yang berjudul “Islam di Asia Tengah: Konflik antar
Etnik” karya Prof. Dr. H. Ali Mufrodi, MA. terbagi dalam dua wilayah
yakni islamisasi di Turkistan Barat dan Turkistan Timur, dengan
penjelasan sebagai berikut:
1)
Islamisasi di Turkistan Barat
Dalam abad ke-8, terdapat persaingan sengit antara
Dinasti Tang dari Tiongkok dan ekspedisi kaum muslimin yang menimbulkan
Pertempuran Talas tahun 751 M di Fergana dan dimenangkan oleh pihak muslim sehingga
ditarik mundurnya Tiongkok dari Asia Tengah.
Dengan demikian, terjadi Islamisasi dan kawasan tersebut menjadi muslim dan
berpeadaban Islam yang ditandai dengan banyaknya menggunakan kosa kata Arab dan
tulisan Arab dalam pergaulan sehari-hari.
2)
Islamisasi di Turkistan Timur
Terdapat
beberapa pendapat mengenai Islamisasi di Turkistan Timur, diantaranya:
a. Islam sudah masuk sejak masa Nabi
Muhamad SAW atau masa Khulafaurrasyidin dengan melalui jalur sutra. Di satu
sisi melalui jalur pelayaran laut, yang disebut jalur lada yang menghubungkan
Erofa dan Cina.
b. Nabi Muhamad pernah mengutus
beberapa shahabatnya untuk berdakwah di Cina. Mereka itu antara lain: Sa’ad bin
Abdul Qais, Qais bin Hudhaifah, Urwah bin Abi Utsman dan Abu Qais bin Al-Haris.
c. Pendapat lain mengatakan bahwa
Islam sampai di China di bawa oleh Abu Hamzah bin Hamzah bin Abdul Muthalib,
saudara sepupu Nabi Muhamad SAW dengan 3000 orang dimasa pemerintahan Kaisar
Thai Sung, memerintah 627-655 yang berarti dimasa Nabi dan Khulafaurrasyidin,
mereka diterima dengan baik oleh kaisar di San Gan Foo.
Kebijakan
Chaterine bagi umat Islam, diantaranya:
Ø .Menjamin
hak penting kaum muslim khususnya berkenaan dengan peraktik keagamaan.
Ø Mensponsori
pembangunan mesjid.
Ø .Mendirikan
institusi Islam yang berwenang luas atas penduduk muslim kekaisaran Rusia.
1. Hasil-Hasil Dakwah yang Didapat
v . Perjalanan
panjang kesadaran Islam di wilayah-wilayah Soviet di Asia Tengah baik secara
religius maupun kultural, tidak dapat dihapus dengan cara halus maupun kasar.
v Meskipun
ketaatan religius kaum muslim dibekas Uni Soviet tidak sempurna akibat
terisolasi dari dunia Islam yang lebih besar selama hampir delapan dasawarsa,
perasaan mereka sebagai bagian umat Islam sangat kuat dan meningkat.
v Dibeberapa
negara baru bekas koloni Soviet, kelompok-kelompok politik penting menyerukan
didirikan republik-republik Islam dan selalu menghormati unsur-unsur Islam
dalam kekuatan politik mereka.
2. Pola Perkembangan Dakwah di Asia Tengah
Ada tiga perbedaan pendapat dalam
penentuan wilayah Asia Tengah, yakni:
Asia Tengah mencakup sekitar
9.029.000 km² atau 21% dari benua Asia. Negara-negara yang termasuk dalam
wilayah Asia Tengah menurut arti ini ialah Republik Rakyat Cina (Provinsi Qinghai, wilayah otonomi Xinjiang dan Tibet), Kazakhstan (wilayah sebelah timur Sungai Ural), Kirgizia, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.
Asia Tengah mencakup wilayah-wilayah
definisi pertama ditambah Azerbaijan-Iran,
negara-negara Transkaukasus (Azerbaijan, Armenia, dan Georgia), wilayah Turkic/Muslim selatan Rusia (Siberia selatan), Mongolia, Tiongkok bagian barat (Xinjiang dan Tibet), Afganistan, dan sebagian wilayah utara Pakistan.
Wilayah Asia Tengah sebagai bekas
negara Republik-republik Asia Tengah Uni Soviet yang terdiri dari Kazakhstan, Kirgizia, Uzbekistan,
Tajikistan, dan Turkmenistan.
Islamisasi di Asia Tengah berlangsung sekitar pertengahan abad ke-7
hingga abad ke-12. Sistem penyebarannya pun hampir sama dengan penyebaran Islam di wilayah lain,
yakni dengan memanfaatkan jalur perdagangan. Dimana Asia Tengah terkenal dengan
tempat perdagangan bulu binatang dan sutra.
Mayoritas masyarkata muslim Asia Tengah adalah berakidah sunni dan
bermadzhab Hanafi, kebanyakan mereka berasal dari Turki dan bertutur bahasa
Turki kecuali orang Tajik yang secara etnis adalah Indo-Iran. Selain itu ada
empat tarekat yang aktif di Asia Tengah, adalah:
a. Naqsabandiyah,
berdiri di Bukhara dan merupakan tarekat paling bergengsi di wilyah tersebut.
b.
Yasawiyah, berdiri di abad ke-12, peranannya sangat
penting dalam mengislamkan susku-suku nonmadik dan berkibar kembali pada abad
ke-20 di masa kekuasaan Rusia dan Soviet.
c. Qodariyah,
berdiri pada abad ke-12 di Baghdad dan masuk Asia Tengah abad pertengahan,
tarekat inilah yang kemudian melahirkan beberapa organisasi Sufi militan yang
menentang keras kekuasaan Rusia sampai terdisintegrasinya Uni Soviet.
d. Kubrowiyah,
berdiri pada abad ke-12 di Kharazm dan berperan penting dalam gerakan
islamisasi suku-suku nonmadik.
Abad ke-13 adalah masa kegelapan bagi Islam di Asia Tengah karena invasi
Mongol. Pada saat itu Mongol pemimpinnya banyak yang beragama Budha dan Kristen
Nestorian selain itu mereka sangat anti Islam.
Bahkan saat ini, Muhammad Salamah seorang spesialis Asia Tengah dan
negara persemakmuran Rusia dalam seminar di Markas Kebudayaan Abdul Mun'im Al
Showi di Kairo dengan tema, "Negeri Imam Bukhari dan Kekayaan yang
Terpendam di dalamnya" mengatakan, puluhan pengkaji akademisi di Rusia
telah menyimpulkan, berdasarkan perkembangan yang terlihat dari negara-negara
muslim pecahan Uni Soviet ini, maka pada tahun 2050 nanti negara Rusia
diprediksikan akan menjadi bagian dari negara Islam.
Perkembangan itu secara signifikan terjadi di Rusia, dari segi populasi
misalnya, jumlah muslim di Rusia kini mencapai 25 juta jiwa, yaitu 20% dari jumlah total penduduk. Para
cendikiawan gereja Ortodox yang berada di negeri itu pun dikabarkan merasa
khawatir, melihat perkembangan Islam yang begitu pesat, mereka bahkan menyebut
Islam sebagai agama yang mengancam esksistensi agama mereka di sana.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan.
Dari makalah tersebut dapat kami
simpulkan bahwa proses dakwah islam atau penyebaran islam di asia barat lebih
menggunakan pendekatan politik, sehingga khalifah Abu Bakar yang sekaligus
berperan sebagai da’I melakukan dakwah
dengan cara ekspansi yakni melakukan perluasan wilayah kekuasaan sekaligus
perluasan dakwah dengan sasaran di Asia Barat. Dalam proses dakwah dengan
menggunakan pendekatan ekspansi(futuhat),
pemerintahan Abu Bakar berhasil menaklukan daerah-daerah dikawasan Asia Barat
seperti Syiria,Persia, AfrikaUtara, Mesir dabn Bizantium.
Sedangkan Perjalanan dakwah islam ke
Asia Tengah tidak terlepas dari rntuhnya kerajaan Persia yang selama empat abad
dapat bertahan menghadapi ancaman
imperium Romawi dan Binzamtium, yang kini di warisi oleh kaum muslimin. Gerakan
militer dan pemerintahan Persia yang menganut Mahzab Zoroaster, gerakan islam
mampu menekan lembaga-lembaga keagamaan atau kepercayaan kaum Persia seperti
Yahudi, Kristen, Sabia, dan Zoroaster
DAFTAR
PUSTAKA
Abdul
Syukur, Buku Dasar Sejarah Dakwah di
Dunia Islam, Bandar Lampung, Fakultas Dakwah IAIN Raden Intan, 2007.
A.Hasjmy,dustur dakwah menurut al-Qur’an,
Jakarta:Bulan Bintang,tth
Fathi
Yakan,Al-isti’ab fi Al-hayat Al-Dakwah Wa
Al-Da’Iyah(Konsep Pengawasan Dakwah) Terjemahan Jakarta:tpn 1992
Harun
Nasution, Islam di tinjau dari berbagai
aspek, Jakarta:UI Press,1986,jilid II
J.A.
Baines,General Report Cencus Of India 1891, London:tpn1893
Ahmad
Amin, Fajar al-Islam, Beirut: Dar
al-Fikr, 1988.
Kuntowijoyo,
Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta:
Bentang, 1999
Hamka,
Sejarah Umat Islam, Jilid I-IV,
Jakarta: Bulan Bintang.
Ahmad
Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam,
Jakarta: Bulan Bintang.